Minggu, 23 Oktober 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR TRIA KARTIKA



Ilmu Budaya Dasar



Nama : Tria Kartika
NPM : 17516439
Kelas : 1 PA 12




1. Jelaskan mengapa generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing daripada generasi tua?
Menurut pendapat saya, hal ini dikarenakan generasi muda yang tidak bisa membatasi dirinya untuk dapat terjun dalam kebudayaan asing. Generasi muda menganggap bahwa kebudayaan lama terlihat kuno dan tidak modern, yang akhirnya membuat mereka lebih mudah menerima kebudayaan asing. Contoh hal yang simple adalah pakaian, sekarang ini kaum generasi muda lebih suka memakai pakaian dengan brand asing karena dianggap lebih bagus dan berkualitas dibanding dengan barang lokal. Padahal penilaian mereka salah, tidak semua barang lokal itu tidak bagus. Contoh lainnya adalah, permainan tradisional yang sering dilakukan oleh kaum generasi tua dulunya, seperti mainan kelereng, lompat tali dan sebagainya. Sekarang ini permainan itu sudah tergantikan dengan permainan online yang lebih mudah kita lakukan oleh individunya. Kaum generasi muda yang sekarang tidak perlu mencari teman diluar dengan mengunjungi rumahnya masing-masing. Mereka bisa melakukannya dengan via internet. Hal ini makin terdorong karena adanya globalisasi yang membuat generasi muda semakin dengan mudahnya menerima kebudayaan asing. Teknologi yang canggih dan pengetahuan yang kurang tentang bangsa sendiri membuat mereka makin dengan mudahnya meninggalkan kebudayaan lama. Karena sebagian besar generasi muda di bangsa ini malas untuk mempelajari dan memahami tentang sejarah munculnya kebudayaan ketimuran. Mereka merasa mempelajari hal seperti itu membosankan dan tidak penting. Padahal dengan kita mempelajari dan memahami tentang sejarah bangsa kita sendiri dapat membuat rasa cinta kita terjaga dan kebudayaan tradisional pun tidak tergeserkan dan hilang. Mengapa generasi tua sulit untuk menerima kebudayaan baru? Karena generasi tua merasa, kebudayaan asing yang masuk ke negara kita ini berbanding terbalik dengan kebudayaan jaman dahulu. Para generasi tua mampu berpegang teguh dengan aturan-aturan dalam budayanya. Dan mereka lebih memahami tentang sejarah perjuangan para pahlawan sehingga mereka lebih bisa menghargai dan mencintai kebudayaan bangsanya sendiri. Ada sisi positif dan negatif dalam hal perkembangan budaya karena globalisasi, yang pasti karena adanya globalisasi negara kita bisa semakin berkembang dan generasi muda sudah mampu memahami pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti di negara maju. Dampak negatifnya adalah, kebudayaan bangsa sendiri tergeser dan bisa dengan mudahnya punah karena sikap para generasi muda sekarang ini.






















2. Carilah sebuah daerah yang telah mengalam perubahan budaya!
Dari apa yang saya amati, sebuah kampung di daerah Yogyakarta sudah banyak mengalami perubahan budaya. Hal itu sudah pasti dapat terjadi karena yang namanya sebuah budaya pasti harus bisa berkembang untuk mengimbangi perkembangan globalisasi. Ya, perubahan sebuah budaya disebabkan oleh adanya globalisasi dan perkembangan IPTEK. Mengapa begitu? Karena zaman sekarang semua unsur kebudayaan hamper tergeserkan. Contohnya dulu ketika saya berumur 5 tahun dan saya berkunjung ke kampung saya yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Saya mengamati banyak sekali orang yang menggunakan sepeda untuk alat transportasinya. Sejauh apapun tujuan yang kita tempuh, masyarakat Sleman tetap menggunakan sepeda ontel untuk menempuh perjalannya. Sekarang, ketika  saya pulang ke kampung saya semuanya sudah berubah. Ada banyak transportasi sepeda motor di pekarangan rumah tetangga. Dan mereka sekarang lebih sering menggunakan sepeda motor dibandingkan menggunakan sepeda ontel. Karena sepeda motor tidak banyak membuang tenaga, dibandingkan harus menggowes peda sepeda ontel.
Ada juga perubahan dalam ada istiadat dan cara berpakaian. Dahulu masyarakat di kampung saya masih banyak yang menggunakan kebaya dalam menjalankan aktivitasnya. Tapi sekarang mereka lebih senang menggunakan pakaian dengan model yang lebih bagus dibandingkan dengan kebaya. Terutama untuk para remaja yang ada disana. Tapi di kampung itu tidak ada remaja-remaja yang tinggal, karena remaja-remaja itu merantau ke kota untuk mencari pekerjaan dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dengan merantaunya para remaja itu, membuat kampung itu sangat sepi, hanya ada anak kecil dan orang tua. Tapi ketika mereka pulang ke kampungnya, mereka menerapkan sistem budaya yang ada dikota yang membuat kampung itu mengalami perubahan dalam segi penggunanaan transportasi, berpakaian dan yang lainnya.
Mengapa sebuah kampung yang berada di Kabupaten Sleman Yogyakarta bisa menerima kebudayaan baru? Hal ini dikarenakan kampung tersebut ingin berkembang seperti kampung kampung yang lainnya. Kampung ini tidak ingin dikatakan sebagai kampung yang norak hanya karena kampung ini masih menggunakan sistem budaya pada zaman dahulu.
Yang terutama adalah globalisasi dan perkembangan IPTEK yang terjadi sekarang ini yang membuat sebuah budaya mampu menerima kebudayaan baru. Globalisasi adalah sebuah fenomena yang dengan cepatnya mengubah pola pikir masyarakat dalam suatu bangsa dan mengubah seluruk aspek kehidupan. Globalisasi membuat suatu bangsa merubah kebudayaan aslinya dikarenakan dalam globalisasi kita bebas melakukan apapun tanpa mempertimbangkan lebih jauh tentang dampak baik dan buruk untuk sebuah budaya dalam sebuah bangsa. Ketika fenomena itu terus berangsur, suatu budaya asli akan tergeser dengan kebudayaan asing yang ada.
Teknologi pun sekarang makin berkembang dan makin canggih. Kebiasaaan dan gaya hidup kebudayaan asing lebih mampu diterima oleh masyakarat di Sleman, Yogyakarta. Hal ini membuat lebih mudah dalam melakukan sebuah pekerjaan, seolah dunia ada dalam genggaman kit, karena semua hal dapat kita akses melalui handphone dan internet. Sehingga kebudayaan asli yang ada di salah satu kampung di Sleman tergerus dan bisa hilang.
Budaya lokal semakin hari semakin tergeser dengan kebudayaan asing. Budaya lokal dapat bertahan tergantung pada sukunya sendiri. Komunitas suku yang lemah bisa membuat kebudayaan asing menggantikan kebudayaan asli. Ketika mereka memampu menghalangi dan memilah hal yang baik dan yang tidak baik,  suatu budaya asli mungkin tidak akan pernah tergeser dan tergerus. Dengan sikap komunitas suku yang kuat, arus globalisasi terhadap suatu budaya tidak akan bisa merubah kebudayaan aslinya.
Pendidikan disana semakin hari semakin maju. Dengan adanya arus globalisasi membuat pendidikan disana semakin berkembang. Pendidikan adalah hal terpenting yang harus kita dapatkan. Ketika masyarakat dahulu berpikir bahwa pendidikan adalah suatu hal yang tidak penting, sekarang pola pikir mereka berubah, ada banyak masyarakat yang sekarang berpikir bahwa pendidikan itu sangat penting untuk merubah aspek kehidupan menjadi lebih baik. Sekarang, masyarakat di sana banyak yang berpendidikan tingga, sampai dengan lulus kuliah. Setelah itu mereka merantau ke kota. Dengan sistem budaya yang berbeda, mereka harus mampu beradaptasi dengan budaya yang baru.
Dalam usaha perindustrian, di sana semakin berkembang. Karena sudah banyaknya industry rumahan yang semakin menyebar. Dulu, sebagian besar masyarakat disana hanya melakukan pekerjaan bertani. Bertani di sawah, dan berkebun. Sekarang karena semakin banyaknya industry rumahan yang semakin banyak, mereka beralih untuk bekerja di bidang industri. Hal ini membuat kehidupan ekonomi mereka semakin membaik.
Tapi dengan munculnya usaha perindustrian disana, membuat pola hidup mereka berubah. Sekarang mereka menggantungkan dirinya pada pekerjaan industri rumahan, dan mengabaikan pekerjaannya dalam hal bertani. Padahal, gaji dalam industri rumahan itu tidak seberapa. Mungkin mereka berpikir bahwa pekerjaan industri rumahan lebih mudah dijalankan dibandingkan harus bertani.
Fenomena ini semakin menjelaskan bahwa, keberadaaan industri dalam sebuah daerah semakin membuat lemahnya legitimasi. Adat-istiadat dan tradisi masyarakat Sleman dapat dimanfaatkan pada momen-momen tertentu untuk kepentingan beberapa pihak semata. Melemahnya legitimasi adat itu sangat terlihat lagi dari perilaku generasi muda. Sikap mereka yang acuh tak acuh dalam hal perubahan budaya yang terjadi didaerahnya. Sikap cuek ini mengungkapkan bahwa globalisasi cukup memberikan potensi yang sangat signifikan dan mampu mempengaruhi kehidupan generasi muda di Sleman. Kaum muda  di Sleman mengikuti gaya selebritis media massa seperti, televisi, internet, handphone, dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini pertanda bahwa sudah banyaknya pergeseran norma dan sistem budaya yang dianut.
Untuk manjaga nilai-nilai budaya asli, kita perlu menjaga suatu kebudayaan daerah. Pewarisan nilai-nilai budaya sebaiknya tidak dijadikan sebatas slogan. Misalnya kita perlu mempraktikan bahwa kita mampu menjaga nila-nilai budaya dengan menggunakan pakaian tradisional, mengikuti acara ada istiadata di daerah tersebut. Jadi hal tersebut tidak hanya sebatas teori saja. Proses ini dimaksudkan agar kesadaran tentang budaya dapat dibangun. Jika tidak, pewarisan tersebut untuk generasi muda lainya akan sia-sia dan tidak berguna. Dan hal tersebut tidak akan bertahan lama, dan akan hilang seiring berjalannya waktu.
Semua hal itu membuat suatu daerah berubah drastis. Dalam hal budaya, sistem budaya dan pola hidup. Kita sebagai generasi muda harus bisa menjaga kebudayaan asli yang ada dalam suatu daerah. Ada banyak cara untuk kita bisa mempertahankan suatu budaya dan sistemnya. Pertama, kita harus bisa mempelajari dan memahami tentang kebudayaan yang ada di sana. Ketika kita tidak tahu dan tidak bisa memahami, kita tidak akan bisa menjaga dan mencintai kebudayaan itu. Kedua, kita harus bisa melestarikan kebudayaan disana, dalam hal kecilnya, seperti penggunaan bahasa. Ada banyak masyarakat sekarang ini lebih senang menggunakan bahasa gaul, dibandingkan bahasa daerahnya. Karena efek dari arus globalisasi juga membuat mereka harus dituntut untuk bisa menggunakan bahasa Inggris. Tapi jangan sampai hal itu membuat generasi muda lupa akan bahasa daerahnya sendiri.
Kita perlu mengeksplor tentang budaya kita. Ketika orang asing mampu mencintai budaya kita, mengapa kita tidak bisa mencintai dan menajaganya? Jangan pernah malu untuk mengakui kebudayaan sendiri. Karena kebudayaan di Indonesia itu sangat menakjubkan. Misalnya ketika kita membeli pakaian atau barang, usahakan kita bisa menghargai kualitas barang lokal. Karena tidak semua barang lokal itu kualitasnya buruk.  Gunakanlah produk lokal, dibandingkan harus menggunakan produk asing. Karena ketika kita membeli produk loka, itu sama saja kita menghargai bangsa kita sendiri.
Lalu cara kita agar tidak mudah terpengaruh dengan kebudayaan baru, kita perlu banyak belajar tentang sejarah bangsa Indonesia. Dengan kita mempelajari dan memahami sejarah bangsa, itu berarti kita mampu menghargai bangsa ini. Kita juga perlu membatasi diri agar tidak mudah terbawa arus globalisasi. Kita perlu menyaring sebuah kebudayaan baru atau asing. Karena tidak semua kebudayaan baru yang kita alami ini memiliki dampak baik, tapi ada juga dampak buruknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...