Minggu, 23 Oktober 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR BAGAS ADI PRATAMA

Bagas Adi Pratama (11516290)
1PA12

TUGAS!!

Mengapa generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan luar dari pada generasi tua?

Ø  Karna,pada umumnya generasi muda lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan dari luar. Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur-unsur baru.  Biasanya hal itu disebabkan karena unsur tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah unsur-unsur yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan luar, biasanya karna ada manfaat besar jika ia bisa menerima kebudayaan tersebut.(contoh: Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat). Dan mudahnya menyesuaikan unsur kebudayaan luar dengan unsur kebudayaan yang ada dilingkungannya.(contoh: Misalnya,kemajuan teknologi dibidang komuniksi,walau semakin canggih kemajuannya namun rata-rata generasi muda sudah mampu mengaplikasikannya). Apalagi generasi muda saat ini cenderung ingin terlihat update dengan segala fashion,khususya fashion yang sedang tren yang rata-rata dari budaya luar,selain itu globalisasi juga bisa jadi penyebabnya generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan dari luar.Jadi sudah jelas megapa generasi muda lebih mudah dalam menerima kebudayaan dari luar.

Carilah sebuah daerah yang telah mengalami perubahan buaaya.
·         Analisislah faktor yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaan baru.
·         Jelaskana penyebarannya dalam bentuk apa.
·         Jelaskan bagaimana cara anda mempertahankan daerah anda sendiri.
·         Jelaskan bagaimana anda tidak mudah terpengaruh oleh keudayaan baru.

PENJELASAN!

PERUBAHAN PADA MASYARAKAT BUOL.
        
Penelitian ini membahas tentang Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Buol. Judul ini diangkat untuk mengetahui lebih dalam tentang perubahan sosial budaya masyarakat Buol dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.

hubungan dalam masyarakat sangat bersifat kekeluargaan dan terjalin dengan baik. Berkembangnya zaman dan majunya IPTEK, kehidupan sosial budaya masyarakat mulai dari terbentuknya Kabupaten Buol Toli-toli pada tahun 1960 hingga sampai terbentuknya Kabupaten Buol sebagai salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu pada tahun 1999 telah berubah.
Sistem pemerintahan yang ada pada masyarakat sebelumnya berbentuk kerajaan yang dikepalai oleh seorang Madika (Raja) sekarang berubah menjadi Presiden sebagai kepala pemerintahan, pendidikan masyarakat mulai meningkat, kehidupan masyarakat sudah modern dan mengenal tenaga mesin.

Budaya gotong royong/motalyo (kerja sama) sudah tidak ada dilakukan oleh masyarakat. Dampak negatif dari perubahan tersebut adalah masyarakat lebih bersifat individual dan hubungan kekeluargaan dalam masyarakat mulai hilang. Budaya gotong royong sudah terlupakan oleh masyarakat, dan dampak positif dari perubahan tersebut adalah kehidupan masyarakat lebih modern dan sudah mengenal IPTEK.

Masyarakat Buol adalah masyarakat yang mempunyai bahasa, budaya dan adat istiadat sendiri yang sampai sekarang ini masih dipertahankan dan selalu digunakan oleh masyarakat sebagai satu kesatuan untuk mempersatukan masyarakat Buol.

Kehidupan Sosial masyarakat Buol sebelumnya masih sangat premitif, tradisional, dan sangat bersifat kekeluargaan. Rakyat pada umumnya hidup dalam keadaan tertekan karena adanya pajak, kerja rodi yang dijalankan atas perintah Rajanya masing-masing.

Dalam kenyataanya Raja-raja hanya pelaksana dari kekuasaan Belanda. Belanda melalui aparat pemerintahannya di daerah memerintahkan kepada raja-rajanya supaya mengarahkan rakyatnya memenuhi perintah dalam pemungutan pajak, kerja rodi dan sebagainya. Dari segi kewajiban rakyat dituntut untuk  memenuhinya, tapi pada segi hak, rakyat dibatasi karena Belanda takut kalau rakyat berpendidikan kelak nanti akan membahayakan kedudukannya.

Karena itu rakyat harus tetap bodoh dan ketaatan kepada Raja harus tetap dipupuk dan ditanamkan baik-baik agar bisa mencapai tujuannya untuk mengeksploitasi rakyat bagi kepentingan penjajah melalui Rajanya masing-masing. Dengan datangnya pengaruh partai potik dan organisasi pergerakan lainnya, maka tokoh-tokoh pergerakan mulai menyadari rakyat akan harga dirinya dan ditimbulkan kesadarannya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan tanah air.

Kebencian pada penjajah menjadi salah satu penyebab banyak rakyat Buol meninggalkan daerahnya pergi merantau. Kehidupan sosial masyarakat Buol setelah bergabung dengan Toli-toli dan membentuk satu Kabupaten mulai berubah. Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat sebelumnya adalah perahu dan gerobak yang ditarik oleh sapi, sekarang sudah menggunakan sepeda, motor dan mobil meskipun masih terbatas.Salah satu contoh, masyarakat yang selesai memanen padi sekarang sebagian sudah menggunakan mesin penggiling padi.

Pelayanan dalam masyarakat masih sangat sulit, karena seluruh bidang pemerintahan masih berpusat di Toli-toli. Majunya teknologi dan ilmu pengetahuan membuat masyarakat berubah. Masyarakat sudah mulai tersentuh oleh modernisasi dan mengenal perkembangan ilmu teknologi yang membuat masyarakat berfikir ingin berubah sesuai perkembangan zaman.

Majunya teknologi dan ilmu pengetahuan membawa pengaruh yang sangat besar terhadapa masyarakat, sebelum masyarakat tersentuh oleh modernisasi, dalam hal pendidikan masyarakat masih menulis di batu tulis, kemudian berkembang dan sudah menulis menggunakan kertas dan bahkan sudah ada mesin ketik.

Kehidupan sosial masyarakat Buol setelah terbentuknya Kabupaten Buol pada tahun 1999 semakin 
meningkat mengikuti perkebangan zaman.. Masyarakat telah mengenal kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti ATM, HP, Internet, Facebook mesin ketik Komputer dan Laptop.Masuknya masyarakat trans dan suku- suku lain di Daerah Buol menyebabkan terjadinya sebuah persaingan antar masyarakat pribumi dan masyarakat trans.

Dalam masyarakat nilai etika, moral, sopan santun dan hormat-menghormati mulai berkurang. Gaya hidup masyarakat semakin modern, karena terpengaruh dan mengikuti budaya-budaya asing/barat. Alat musik tradisional seperti rebana, gambus, dan kulintang, sudah jarang digunakan. Masyarakat lebih suka menggunakan musik modern seperti alat musik electon, dan band.

Oleh :
Amirulah A. Timumun, Darwin Une *, Surya Kobi **



                     ((  kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIS/article/download/3075/3051  ))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...