NAMA:
RANI MAHARANI
NPM : 16516075
KELAS:
1PA 12
Kenapa
generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing di bandingkan generasi tua?
Karena,
generasi muda sekarang sudah jarang yang peduli akan kebudayaan yang mereka
miliki. generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing di banding generasi
tua yang sukar atau sulit menerima kebudayaan asing. Adapun faktor yang
mempengaruhi generasi muda lebih mudah menerima kebudyaan asing di bandingkan
generasi tua, ialah karena banyak generasi tua yang ingin mempertahankan budaya
leluhurnya seperti dari “nenek moyang” yang ingin terus mempertahankan budaya
mereka dan bahkan melestarikan kebiasaan nenek moyang mereka. Sehingga generasi
tua tidak peduli akan adanya kebudayaan asing.
Yang
selanjutnya yaitu era “globalisasi” sekarang sudah tidak asing lagi di Negara
kita mengalami era globalisasi yaitu perubahan mendunia yang dimana kita tidak
hanya mengetahui apa yang ada di Negara kita saja, namun dengan zaman sekarang
sudah tidak asing lagi kita bisa mengetahui apa saja yang terjadi d dunia.
Salah satunya dengan adanya teknologi imformasi dan komunikasi, kita akan lebih
mudah dengan adanya teknologi tersebut. Tidak seperti dahulu yang sulit untuk
melakukan komunikasi ketika orang tersebut memiliki jarak yang cukup jauh. Namun
zaman sekarang dengan mudahnya Negara-negara maju masuk kebudayaa nya ke negara
berkembang seperti salah satu nya Negara kita Negara indonesia. bagaimana
kebudayaan mereka di sana dari mulai cara berpakaian, cara berbahasa, sampai
cara mereka bertingkah laku. Dan dari situ banyak yang mengikuti kebudayaan
asing, dan yang mudah menerima hal tersebut sebagian besar generasi muda.
Karena sekarang hampir semua generasi muda menggunakan teknologi imformasi dan
komunikasi, jadi dengan mudah nya mereka mengikuti kebudayaan-kebudayaan yang
ada di Negara asing. Dan tidak memikirkan dampak nya bagaimana terhadap
kebudayaan yang kita miliki. Sedangkan kalau generasi tua belum tentu mereka
mengerti dengan teknologi tersebut, dan mengereka akan sulit untuk mengikuti kebudayaan
tersebut.
Adapun
hal yang mudah terpengaruhi generasi muda terhadap kebudayaan asing yaitu
dengan banyak nya wisatawan yang datang ke indonesia. Karna banyaknya keindahan
alam yang kita miliki banyak wisatawan yang datang ke indonesia. Secara langsung
mereka melihat bagaimana cara berpakaian orang asing, cara berintraksi dan sbg.
Dan kebanyakan generasi muda itu menerima kebudayaan orang asing tersebut dan
bahkan sampai mengikuti kebudayaan tersebut. Karena kurang nya kesadaran yang
dimiliki generasi muda dan kurang rasa peduli terhadap kebudayaan-kebudayaan
yang telah kita miliki, tidak bisa menjaga dan bahkan melestarikan kebudayaan
tersebut.
Daerah
yang telah mengalami perubahan kebudayaan
Kamu ramai-ramai dengan temanmu belajar bahasa
asing, tapi ternyata beberapa bahasa daerah dari negerimu Indonesia malah
punah! Hiks ...
Liputan6.com, Bandung - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dadang Sunendar mengatakan
sebanyak 139 bahasa daerah di Indonesia saat ini statusnya terancam
punah.
"Di Badan Bahasa kami itu yang teridetifikasi baru 617 bahasa. Jumlahnya lebih dari 700 bahasa. Dan jumlah yang terancam punah, di data kami 139 (bahasa)," kata Dadang Sunendar, usai menghadiri Kongres Bahasa Daerah Nusantara, di Gedung Merdeka Bandung, dilansir Antara, Selasa (2/8/2016). Ia menuturkan dari 617 bahasa yang telah diidentifikasi oleh Badan Bahasa Kemendiknas, sebanyak 15 bahasa daerah statusnya dinyatakan punah. "Bahkan kalau di luar negeri mungkin datanya beda lagi, tapi yang kami pegang itu dari Badan Bahasa," kata dia. Indonesia benar-benar kaya, tak cuma ragam kesenian, kuliner, negeri ini juga dianugerahi berbagai bahasa daerah. Menurut Summer Institute of Linguistics, Indonesia tercatat memiliki 746 bahasa daerah. Namun, beberapa dari bahasa daerah itu sudah mengalami kepunahan.
"Di Badan Bahasa kami itu yang teridetifikasi baru 617 bahasa. Jumlahnya lebih dari 700 bahasa. Dan jumlah yang terancam punah, di data kami 139 (bahasa)," kata Dadang Sunendar, usai menghadiri Kongres Bahasa Daerah Nusantara, di Gedung Merdeka Bandung, dilansir Antara, Selasa (2/8/2016). Ia menuturkan dari 617 bahasa yang telah diidentifikasi oleh Badan Bahasa Kemendiknas, sebanyak 15 bahasa daerah statusnya dinyatakan punah. "Bahkan kalau di luar negeri mungkin datanya beda lagi, tapi yang kami pegang itu dari Badan Bahasa," kata dia. Indonesia benar-benar kaya, tak cuma ragam kesenian, kuliner, negeri ini juga dianugerahi berbagai bahasa daerah. Menurut Summer Institute of Linguistics, Indonesia tercatat memiliki 746 bahasa daerah. Namun, beberapa dari bahasa daerah itu sudah mengalami kepunahan.
Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua,
tercatat paling banyak mengalami kepunahan bahasa daerah. "Ada di daerah
NTT dan Maluku, dua sampai tiga bahasa daerahnya dilaporkan punah. Selain di
NTT dan Maluku, bahasa daerah di Papua juga mengalami ancaman kepunahan,"
kata Kepala Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kemendikbud Yeyen Maryani dalam acara Deklarasi Prosa Liris yang
diselenggarakan oleh Griya Sastra Budaya Obor (BSBO) di Cibinong, Bogor, Jawa
Barat, Rabu (12/6/2013).
"Dari 746 bahasa daerah itu, beberapa persen masih aktif digunakan, namun ada beberapa bahasa daerah yang penuturnya sudah berkurang jumlahnya," ujarnya. Ia mengatakan kondisi hampir punahnya bahasa daerah yang ada di Indonesia disebabkan berbagai faktor sebagai berikut:
"Dari 746 bahasa daerah itu, beberapa persen masih aktif digunakan, namun ada beberapa bahasa daerah yang penuturnya sudah berkurang jumlahnya," ujarnya. Ia mengatakan kondisi hampir punahnya bahasa daerah yang ada di Indonesia disebabkan berbagai faktor sebagai berikut:
seperti sikap penutur bahasa itu sendiri
terhadap bahasa daerahnya, Selain itu, perkawinan antarsuku juga menjadi salah
satu ancaman kepunahan bahasa daerah.
"Misalnya ada orang Sunda menikah dengan orang Bugis. Dia (orang Sunda) ikut ke Makasar dan hidup puluhan tahun, maka mungkin Bahasa Sundanya berkurang. Itu hasil penelitian kenapa ada bahasa daerah yang menurun penggunanya," kata Dadang.
Ia menuturkan kepunahan bahasa daerah paling besar ditentukan oleh faktor sikap penutur bahasa itu sendiri terhadap bahasa daerahnya/penurunan jupenutur bahasa. Faktor kepunahan bahasa daerah juga dikarenakan perang, bencana alam, letak geografis dan sikap bahasa penutur," kata dia.
"Misalnya ada orang Sunda menikah dengan orang Bugis. Dia (orang Sunda) ikut ke Makasar dan hidup puluhan tahun, maka mungkin Bahasa Sundanya berkurang. Itu hasil penelitian kenapa ada bahasa daerah yang menurun penggunanya," kata Dadang.
Ia menuturkan kepunahan bahasa daerah paling besar ditentukan oleh faktor sikap penutur bahasa itu sendiri terhadap bahasa daerahnya/penurunan jupenutur bahasa. Faktor kepunahan bahasa daerah juga dikarenakan perang, bencana alam, letak geografis dan sikap bahasa penutur," kata dia.
Peran orang tua saat ini
banyak orangtua tidak lagi mengenalkan bahasa ibu-nya kepada anak-anaknya
sehingga generasi muda tidak mengenal lagi bahasa daerah.
Seharusnya, orangtua bisa mengenalkan bahasa daerah atau bahasa ibu serta bahasa Indonesia kepada anak-anaknya. Harus kita sadari bahwa sebuah berkah dari Tuhan bahwa bangsa Indonesia punya khazanah bahasa daerah yang kaya sekali.
Menurut dia, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah agar keberadaan bahasa daerah bisa tetap lestari atau ada seperti dengan mengimplementasikan UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang,Negara,sertaLaguKebangsaan.
"Di dalam UU 24/2009 ini dinyatakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud wajib menjaga dan melestarikan sastra daerah," kata Dadang.
Ia menyambut baik pelaksanaan Kongres Bahasa Daerah Nusantara I yang digagas Pemprov Jawa Barat dan Yayasan Kebudayaan Rancage serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud."Bagi saya kegiatan ini memiliki makna, diharapkan bisa mengukir sejarah agar kita semua, khususnya generasi muda bisa tetap mempertahankan bahasa daerah masing-masing," kata dia. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan upaya penyelamatan bahasa daerah sangat penting dilakukan agar bahasa daerah tersebut tidak punah keberadaannya.
"Dan kita harus bangga karena bahasa daerah di Indonesia itu terbesar kedua di dunia setelah negara Papua Nugini. Hal ini patut kita syukuri dan melihat kondisi sekarang harus ada upaya penyelamatan dan pelestarian bahasa daerah oleh kita semua," kata Deddy Mizwar.
Seharusnya, orangtua bisa mengenalkan bahasa daerah atau bahasa ibu serta bahasa Indonesia kepada anak-anaknya. Harus kita sadari bahwa sebuah berkah dari Tuhan bahwa bangsa Indonesia punya khazanah bahasa daerah yang kaya sekali.
Menurut dia, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah agar keberadaan bahasa daerah bisa tetap lestari atau ada seperti dengan mengimplementasikan UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang,Negara,sertaLaguKebangsaan.
"Di dalam UU 24/2009 ini dinyatakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud wajib menjaga dan melestarikan sastra daerah," kata Dadang.
Ia menyambut baik pelaksanaan Kongres Bahasa Daerah Nusantara I yang digagas Pemprov Jawa Barat dan Yayasan Kebudayaan Rancage serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud."Bagi saya kegiatan ini memiliki makna, diharapkan bisa mengukir sejarah agar kita semua, khususnya generasi muda bisa tetap mempertahankan bahasa daerah masing-masing," kata dia. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan upaya penyelamatan bahasa daerah sangat penting dilakukan agar bahasa daerah tersebut tidak punah keberadaannya.
"Dan kita harus bangga karena bahasa daerah di Indonesia itu terbesar kedua di dunia setelah negara Papua Nugini. Hal ini patut kita syukuri dan melihat kondisi sekarang harus ada upaya penyelamatan dan pelestarian bahasa daerah oleh kita semua," kata Deddy Mizwar.
Analisislah
faktor yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaan baru
Faktor
yang mempengaruhi sikap penutur itu sendiri terhadap bahasa daerahnya,
perkawinan antara suku itu berpengaruh punahnya bahasa, Faktor kepunahan
bahasa daerah juga dikarenakan perang, bencana alam, letak geografis dan sikap
bahasa penutur, banyak orangtua tidak
lagi mengenalkan bahasa ibu-nya kepada anak-anaknya sehingga generasi muda
tidak mengenal lagi bahasa daerah dari kedua orangtuanya, banyak nya anak
sekarang yang lebih suka belajar bahasa asing dan akhirnya mereka sehari-hari
nya menggunakan bahasa asing. Dengan tidak mempedulikan bahasa daerah sendiri.
Jelaskan penyebaran dalam bentuk apa
penyebaran bahasa dalam bentuk mengajak anak-anak yang masih
usia dini untuk mempelajari bahasa asing, banyak nya kursus-kursus bahasa
asing, dan jarangnya orang-orang yang mengajak untuk mempelajari bahasa daerah,
serta kemajuan teknologi imformasi dan konmunikasi yang semakin maju.
Jelaskan
bagaimana cara anda untuk mempertahankan daerah kebudayaan anda sendiri?
Yang
pertama kita menghargai terlebih dahulu kebudayaan yang ada di daerah kita,
dengan kita menghargai kebudayaan yang kita miliki itu sudah menujukan rasa
kemilikan terhadap diri kita. Yang kedua dengan kita mengenali atau mengetahui
terlebih dahulu kebudayaan yang ada di daerah diri sendiri itu seperti apa, di mulai dari kebudayaan
seperti: adat istiadat, tari, kesenian, makan khas, dll. Yang ketiga kita ikut
serta dalam kegiatan tersebut apa yang bisa kita lakukan kita mencoba untuk
mengikuti kebudayaan tersebut, walaupun kita tidak bisa tapi alangkah baik nya
untuk mencoba kebudayaan daerah kita sendiri. Yang ke empat kita ikut
partisipasi dalam acara atau kegiatan yang sering di lakukan di daerah kita,
kita memberikan waktu luang ketika ada kegiatan tersebut.
Yang
kelima kita mengembangkan ke budayaan kita atau melestarikan kebudayaan kita ke
generasi-generasi yang baru, agar mereka tau bagaimana kebudayaan yang ada di
daerah kita tersebut .Yang ke enam kita tidak boleh gengsi akan kebudayaan
daerah kita sendiri, bahkan kita harus bangga akan adanya kebudayaan yang
tel;ah ada dari dulu kala, yang turun temurun dari nenek moyang. Yang ke tujuh
kita jangan mudah untuk terpengaruhi oleh kebudayaan asing dengan semakin
majunya zaman sekarang akan mudahuntuk terpengaruhi oleh kebudayaan asing melaluijalur
internet. Maka dari itu walaupun kita menggunakan teknoogi, tetapi kita harus
bisa memilih baik-buruknya untuk daerah kita.
Jelaskan bagaimana cara anda agar
tidak mudah terpengaruhi oleh kebudayaan baru
Cara
saya, agar tidak mudah terpengaruhi oleh kebudayaan baru dengan mencintai
kebudayaan daerah yang kita miliki, Menghargai kebudayaan yang telah di berikan
oleh leluhur, selalu ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggrakan di
daerah kita, menjadikan masyarakat yang moderat atau masyarakat yang tidak
mudah menerima kebudayaan-kebudayaan baru dan bahkan kebudayaan-kebudayaan yang
berasal dari Negara asing yang banyak mengandung hal yang negatif nya, selalu
menjadikan kebudayaan daerah itu menjadi identitas diri.
DAFTAR
PUSTAKA
http://regional.liputan6.com/read/2567271/139-bahasa-daerah-terancam-punah-15-lainnya-almarhum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar