|
|
|
|
Menurut saya alasan generasi muda
lebih menerima kebudayaan asing dari pada generasi tua Karena kurangnya rasa
cinta terhadap bangsa dan tanah air, kurang adanya rasa patriotisme,
nasionalisme terhadap negara sendiri.
Menurut mereka kebudayaan asing itu tidak tabu lagi untuk diikuti.
Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa
memilah budaya asing yang masuk. Sedangkan yang mendasari semuanya adalah arus
globalisasi yang tak bisa dibendung lagi , arus globalisasi begitu cepat
merasuk kedalam masyarakat terutama dikalangan muda. Pengaruh globalisasi
terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengarus globalisasi tersebutlah yang
membuat generasi muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari generasi muda sekarang.
Dari
cara berpakaian banyak remaja-remaja atau generasi muda kita berdandan seperti
selebritis yang cenderung kebudaya barat. Mereka memakai pakaian yang minim
dengan bahan yang memperlihatkan bentuk tubuh yang seharusnya tidak boleh
diperlihatkan, padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita.sehubungan dengan gaya
rambut mereka juga meniru budaya asing ,dimana bagi mereka adalah sesuatu yang
gaul yaitu mereka cat dengan warna-warna yang mereka inginkan. Tidak banyak remaja
yang mau melestarikan budaya bangsa dengan memakai pakaian sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa. kurang lebihnya demikan contoh tidak menghargai budaya
bangsa.
Generasi tua
tidak terlalu menerima karena mereka sudah tidak ada rasa mood untuk meniru bergaya-gaya
atau sebagainya tehadap budaya asing karna pikiran mereka sudah semakin dewasa
atau tua pastinya mereka berpikir untuk bagaimana anak-anak nya nanti bisa
tidak terpengaruh oleh budaya asing, sedangkan generasi muda tepatnya remaja
adalah masa mencari “jati diri” atau fase “topan dan badai”. Dan Remaja
juga masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik
maupun psikisnya.
Daerah
yang telah mengalami perubahan budaya salah satunya adalah suku bawean yang
terletak di laut jawa sekitar 8 mil atau 120 kilometer sebelah utara gresik,
jawa timur.
Tidak
banyak suku di Indonesia yang memiliki tradisi merantau, jika selama ini
tradisi merantau kerap melekat pada orang minang, di indonesia juga ternyata
ada suku lain yang hobi merantau keluar kampung
halaman mereka. Suku tersebut bernama suku bawean, suku yang terletak di
laut jawa sekitar 80 ml atau 120 kilometer sebelah utara gresik,jawa timur.
Perlu
diketahui bahwa tradisi merantau oleh suku bawean sudah terjadi sejak ratusan tahun
silam, kala negri inni masih dijajah pemerintah colonial belanda.
Migrasi
mreka juga tergolong cepat dan tersebar di berbagai wilayah bahkan keluar
negri. Berikut fakta unik tentang suku
bawean seperti dikutip dari laman boombastis.com.
Tradisi merantau sangat
mengakar
Pulau
bawean pada abad 20 dominan dihuni oleh kaum wanita dan orang tua ketimbang
kaum pria penyebabnya, para kaum pria disana kala itu harus pergi merantau ke
tepat yang jauh, dengan harapan mendapat pekerjaan layak seingga bisa pulang
membawa kesuksesan besar bagi sanak keluarganya.
Bagi
orang bawean yang memiliki pekerjaan tetap dan sudah mapan maka ia akan begitu
dihormati dan dibanggakan. Banyak orang dulu bawean yang merantau ke Malaysia,
singapura, Vietnam hingga Australia.
Namun di era saat ini tradisi merantau sudah
tak banyak lagi seperti dulu. Para pemuda bawean kini lebih memilih tinggal di
kampung halaman mereka ketimbang pergi jauh-jauh apalagi sampai menyebrangi
luasnya samudra negri orang.
Punya Bahasa yang unik
Bawean
tergolong suku paling unik yang ada disekitarnya pulau jawa. Selain tradisi
merantaunya, suku bawean juga memiliki Bahasa daerah yang unik dari pada yang
lain jika dibandingkan tetangga dekatnya di jawa dan Madura.
Mereka
menggunakan Bahasa kreal, yakni Bahasa yang berasal dari turunan berbagai
Bahasa yang disebabkan hubungan social yang tinggi.
Ada sejumlah kata dari Bahasa orang bawean
yang menggunakan Bahasa Madura, begitu juga denggan Bahasa jawa yang juga suka
mereka gunakan. Bisa jadi kebiasaan merantau turut memengaruhi munculnya
kata-kata baru yang lambat laun diadopsi menjadi Bahasa bawean tersebut.
Kebiasaan unik di
bawean
Suku
bawean memili kebiasaan unik yang mungkin akan sangat langka ditemukan. Di
antaranya budaya mengantar kerabat atau tetangga yang akan pergi jauh merantau
dalam jangka waktu yang lama.
Menurut
kebiasaan setempat, nyaris semua warga kampung mereka akan mengantar orang yang
akan merantau tersebut. Mereka rela berbondong-bondong menuju dermaga demi
melepas kepergian si perantau.
Kemudian
kebiasaan unik lainnya adalah meninggalkan sepeda motor terparkir dalam keadaan
kunci masih tergantung alias tidak copot. Mereka beranggapan, di bawean aman
dan sangat berbeda dengan jawa yang banyak maling atau pencuri berkeliaran.
Sehingga tak heran jika suatu saat mengunjungi pulau bawean banyak sepeda motor
di parker di depan rumah atau bahkan di sawah dalam kondisi kunci dibiarkan
manancap.
Factor
yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaaan baru atau kebiasaan baru. Terutama pada segi tradisi yang
biasanya banyak merantau menjadi sedikit
merantau bagi para lelaki disana, yaitu salah satunya adalah di pulau bawean
tesebut sudah banyak didirikan lapangan
pekerjaan apalagi di zaman yang serba modern ini, bisa dari halnya toko-toko
besar yang harus memiliki pegawai yang banyak dll. Bisa juga dari halnya ingin
tidak terpisah dari sanak keluarga, dalam segi perantauan yang biasanya
menyebarangi luasnya samudra negara lain, pada dulu kala itu memang tidak
terlalu sulit untuk datang ke negara lain, beda dengan yang sekarang terlalu
sulit ketika ingin pergi ke negara lain apalagi untuk mencari pekerjaan, nah
dari hal ini juga bisa dikatakan lebih memilih bekerja di kampung halamannya dari pada harus
ribet hanya untuk pergi ke negara lain.
Dalam
pulau ini perubahan budaya bukan karena adanya pengaruh budaya asing melainkan
pelakunya sendiri yang tidak menerapkan budayanya. Hal ini karena kurang adanya
rasa cinta terhadap budayanya. Hal seperi inilah yang harus kita buang jauh-
jauh karena Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang,
dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Sedangkan budaya di pulau bawean cara hidup nya
berkembang dengan cara merantau bagi para lelakinya. Tapi mereka lebih
memilih cara hidup berkembang dengan cara sendiri tidak mengikuti warisan nenek
moyangnya. Maka dari itu Perlunya
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya yang mana kebudayaan adalah
budaya-budaya lokal adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat, dimana peran
setiap mereka yang terus berusaha untuk mewarisi kekuatan budaya lokal akan
menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada.
Cara
mempertahankan kebudayaan untuk saat ini memang begitu sulit karena pada zaman
modern ini sudah banyak datangnya pengaruh-pengaruh dari era globalisasi. Salah
satu cara untuk mempertahankan budaya yaitu menubuhkan rasa cinta terhadap tanah
air, peduli kepada budaya bangsa yang telah diwariskan. membuat
suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam
banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan
kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.Dengan demikian para
Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri. Kita juga
harus mengenal budaya itu sendiri.
Dengan hal ini setidaknya kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang
dilakukan oleh negara -negara lain.Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka
terkadang tidak bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih
bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya
kita sebagai orang timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab
kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Dan hal itulah
yang sangat mudah untuk susah dipertahankan.
Agar
kita tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaaan baru maka yang harus kita lakukan
adalah menjaga rasa nasionalisme yaitu Rasa cinta kepada negara, budaya
bangsa, dan produk-produk dalam negeri , bersikap moderat karena Orang
yang moderat bersikap kuat dan terbuka, serta bangga dengan identitas dirinya, Menanamkan
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik
mungkin. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia mutlak harus
dipertahankan dan diwujudkan secara benar. Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai
semua aspek kehidupan bangsa. Memperluas wawasan tentang
globalisasi. Misalnya dengan rajin membaca koran dan menyimak berita di
televisi atau internet. Banyak berita atau tulisan yang membahas globalisasi
yang bisa menjadi masukan wawasan kita.dan karna itu kita tidak mudah
terpengaruh oleh kebudayaaan baru pada zaman era globalisasi.
Daftar Pustaka
http://www.news.com/read/2016/03/30/340/1349142/mengenal-suku-bawean-ulung-dari-laut-jawa
Daftar Pustaka
http://www.news.com/read/2016/03/30/340/1349142/mengenal-suku-bawean-ulung-dari-laut-jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar