Minggu, 23 Oktober 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR AYU SEKARNI


Npm   : 11516246
 

Nama : ayu sekarni

 

                          keterbudayaan
 


 
Menurut saya alasan generasi muda lebih menerima kebudayaan asing dari pada generasi tua Karena kurangnya rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, kurang adanya rasa patriotisme, nasionalisme terhadap negara sendiri.  Menurut mereka kebudayaan asing itu tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya asing yang masuk. Sedangkan yang mendasari semuanya adalah arus globalisasi yang tak bisa dibendung lagi , arus globalisasi begitu cepat merasuk kedalam masyarakat terutama dikalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengarus globalisasi tersebutlah yang membuat generasi muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari generasi muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja atau generasi muda kita berdandan seperti selebritis yang cenderung kebudaya barat. Mereka memakai pakaian yang minim dengan bahan yang memperlihatkan bentuk tubuh yang seharusnya tidak boleh diperlihatkan, padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.sehubungan dengan  gaya rambut mereka juga meniru budaya asing ,dimana bagi mereka adalah sesuatu yang gaul yaitu mereka cat dengan warna-warna yang mereka inginkan. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan memakai pakaian sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. kurang lebihnya demikan contoh tidak menghargai budaya bangsa.
Generasi tua tidak terlalu menerima karena mereka sudah tidak ada rasa mood untuk meniru bergaya-gaya atau sebagainya tehadap budaya asing karna pikiran mereka sudah semakin dewasa atau tua pastinya mereka berpikir untuk bagaimana anak-anak nya nanti bisa tidak terpengaruh oleh budaya asing, sedangkan generasi muda tepatnya remaja adalah masa mencari “jati diri” atau fase “topan dan badai”. Dan Remaja juga masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya.
Daerah yang telah mengalami perubahan budaya salah satunya adalah suku bawean yang terletak di laut jawa sekitar 8 mil atau 120 kilometer sebelah utara gresik, jawa timur.
Tidak banyak suku di Indonesia yang memiliki tradisi merantau, jika selama ini tradisi merantau kerap melekat pada orang minang, di indonesia juga ternyata ada suku lain yang hobi merantau keluar kampung  halaman mereka. Suku tersebut bernama suku bawean, suku yang terletak di laut jawa sekitar 80 ml atau 120 kilometer sebelah utara gresik,jawa timur.
Perlu diketahui bahwa tradisi merantau oleh suku bawean sudah terjadi sejak ratusan tahun silam, kala negri inni masih dijajah pemerintah colonial belanda.
Migrasi mreka juga tergolong cepat dan tersebar di berbagai wilayah bahkan keluar negri. Berikut fakta unik  tentang suku bawean seperti dikutip dari laman boombastis.com.
Tradisi merantau sangat mengakar
Pulau bawean pada abad 20 dominan dihuni oleh kaum wanita dan orang tua ketimbang kaum pria penyebabnya, para kaum pria disana kala itu harus pergi merantau ke tepat yang jauh, dengan harapan mendapat pekerjaan layak seingga bisa pulang membawa kesuksesan besar bagi sanak keluarganya.
Bagi orang bawean yang memiliki pekerjaan tetap dan sudah mapan maka ia akan begitu dihormati dan dibanggakan. Banyak orang dulu bawean yang merantau ke Malaysia, singapura, Vietnam hingga Australia.
 Namun di era saat ini tradisi merantau sudah tak banyak lagi seperti dulu. Para pemuda bawean kini lebih memilih tinggal di kampung halaman mereka ketimbang pergi jauh-jauh apalagi sampai menyebrangi luasnya samudra negri orang.


Punya Bahasa yang unik
Bawean tergolong suku paling unik yang ada disekitarnya pulau jawa. Selain tradisi merantaunya, suku bawean juga memiliki Bahasa daerah yang unik dari pada yang lain jika dibandingkan tetangga dekatnya di jawa dan Madura.
Mereka menggunakan Bahasa kreal, yakni Bahasa yang berasal dari turunan berbagai Bahasa yang disebabkan hubungan social yang tinggi.
 Ada sejumlah kata dari Bahasa orang bawean yang menggunakan Bahasa Madura, begitu juga denggan Bahasa jawa yang juga suka mereka gunakan. Bisa jadi kebiasaan merantau turut memengaruhi munculnya kata-kata baru yang lambat laun diadopsi menjadi Bahasa bawean tersebut.
Kebiasaan unik di bawean
Suku bawean memili kebiasaan unik yang mungkin akan sangat langka ditemukan. Di antaranya budaya mengantar kerabat atau tetangga yang akan pergi jauh merantau dalam jangka waktu yang lama.
Menurut kebiasaan setempat, nyaris semua warga kampung mereka akan mengantar orang yang akan merantau tersebut. Mereka rela berbondong-bondong menuju dermaga demi melepas kepergian si perantau.
Kemudian kebiasaan unik lainnya adalah meninggalkan sepeda motor terparkir dalam keadaan kunci masih tergantung alias tidak copot. Mereka beranggapan, di bawean aman dan sangat berbeda dengan jawa yang banyak maling atau pencuri berkeliaran. Sehingga tak heran jika suatu saat mengunjungi pulau bawean banyak sepeda motor di parker di depan rumah atau bahkan di sawah dalam kondisi kunci dibiarkan manancap.




Factor yang menyebabkan daerah tersebut menerima kebudayaaan baru atau kebiasaan  baru. Terutama pada segi tradisi yang biasanya  banyak merantau menjadi sedikit merantau bagi para lelaki disana, yaitu salah satunya adalah di pulau bawean tesebut sudah banyak  didirikan lapangan pekerjaan apalagi di zaman yang serba modern ini, bisa dari halnya toko-toko besar yang harus memiliki pegawai yang banyak dll. Bisa juga dari halnya ingin tidak terpisah dari sanak keluarga, dalam segi perantauan yang biasanya menyebarangi luasnya samudra negara lain, pada dulu kala itu memang tidak terlalu sulit untuk datang ke negara lain, beda dengan yang sekarang terlalu sulit ketika ingin pergi ke negara lain apalagi untuk mencari pekerjaan, nah dari hal ini juga bisa dikatakan lebih memilih  bekerja di kampung halamannya dari pada harus ribet hanya untuk pergi ke negara lain.

Dalam pulau ini perubahan budaya bukan karena adanya pengaruh budaya asing melainkan pelakunya sendiri yang tidak menerapkan budayanya. Hal ini karena kurang adanya rasa cinta terhadap budayanya. Hal seperi inilah yang harus kita buang jauh- jauh karena Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Sedangkan budaya di pulau bawean cara hidup  nya  berkembang dengan cara merantau bagi para lelakinya. Tapi mereka lebih memilih cara hidup berkembang dengan cara sendiri tidak mengikuti warisan nenek moyangnya. Maka dari itu Perlunya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya yang mana kebudayaan adalah budaya-budaya lokal adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat, dimana peran setiap mereka yang terus berusaha untuk mewarisi kekuatan budaya lokal akan menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada.


Cara mempertahankan kebudayaan untuk saat ini memang begitu sulit karena pada zaman modern ini sudah banyak datangnya pengaruh-pengaruh dari era globalisasi. Salah satu cara untuk mempertahankan budaya  yaitu menubuhkan rasa cinta terhadap tanah air, peduli kepada budaya bangsa yang telah diwariskan. membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.Dengan demikian para Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.  Kita juga harus  mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara -negara lain.Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Dan hal itulah yang sangat mudah untuk susah dipertahankan.


Agar kita tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaaan baru maka yang harus kita lakukan adalah menjaga rasa nasionalisme yaitu Rasa cinta kepada negara, budaya bangsa, dan produk-produk dalam negeri , bersikap moderat karena  Orang yang moderat bersikap kuat dan terbuka, serta bangga dengan identitas dirinya, Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik mungkin. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia mutlak harus dipertahankan dan diwujudkan secara benar. Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai semua aspek kehidupan bangsa. Memperluas wawasan tentang globalisasi. Misalnya dengan rajin membaca koran dan menyimak berita di televisi atau internet. Banyak berita atau tulisan yang membahas globalisasi yang bisa menjadi masukan wawasan kita.dan karna itu kita tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaaan baru pada zaman era globalisasi.

Daftar Pustaka
http://www.news.com/read/2016/03/30/340/1349142/mengenal-suku-bawean-ulung-dari-laut-jawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...