Sabtu, 22 Oktober 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR Iva Dhiandra Ritmayola

Iva Dhiandra Ritmayola
1PA12
13516628

Mengapa generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing daripada generasi tua?

Alasan generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing daripada generasi tua salah satunya dari pemikiran mereka sendiri. Generasi muda pikiran nya lebih terbuka dan lebih modern. Para generasi muda juga lebih cepat mengetahui informasi terbaru mengenai apa yang sedang terjadi dan yang terbaru saat itu. Generasi muda juga lebih mudah mengakses berita terkini melalui berbagai sosial media. Dari sanalah kaum muda melihat, menerima, bahkan mengikuti kebudayaan asing tersebut. Contohnya, ada sebuah kebudayaan asing yang masuk ke indonesia, saat itu juga sangat cepat diterima mentah-mentah oleh generasi muda tanpa memikirkan apa manfaat yang mereka dapatkan. Terkadang lebih cepat budaya yang negatif yang diterima daripada budaya positif. Pemikiran segelintir generasi muda juga masih labil. Mereka banyak belum punya pendirian.  Mereka tidak memikirkan resiko yang terjadi setelah apa yang mereka lakukan terhadap masuknya budaya asing. Yang mereka pikirkan adalah bagaimana caranya agar bisa menjadi remaja yang mengikuti tren budaya asing yang terjadi saat itu. Maka dari itulah generasi muda lebih mudah menerima datangnya budaya asing dari beberapa faktor seperti cara mereka mendapat informasi, dari pemikiran mereka sendiri, dan juga tepengaruh oleh teman-teman mereka sendiri. Berbeda dengan generasi tua yang punya pemikiran kuno, dan berpegang teguh pada kebudayaan tertentu. Mereka akan menimbang-nimbang baik buruknya budaya asing yang datang. Dari segi mendapatkan informasi budaya asing pun tidak semua generasi tua dapat mengaksesnya, ada beberapa yang tidak mengerti teknologi. Generasi tua juga lebih banyak memegang tradisi dan budaya bangsa sendiri. Mereka lebih banyak ingin melestarikan budaya indonesia daripada mengikti budaya asing yang sedang digandrungi oleh remaja. Datangnya kebudayaan asing ke indonesia juga lebih disaring oleh para generasi tua. Apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, mereka akan lebih ketat dalam memilih informasi mengenai kebudayaan asing. Tidak semua generasi tua juga mudah mendapatkan berita terkini mengenai datangnya budaya asing. Bahkan mereka lebih sering mendengar dari generasi muda terlebih dulu. Maka dari itu generasi tua lebih susah menerima kebudayaan asing karena pemikiran mereka kuno, konsisten dan tidak mudah terpengaruh.


Faktor penyebab daerah menerima kebudayaan baru
Kebudayaan daerah tidak lain adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang
di tengah-tengah masyarakat lokal sebagai pendukungnya. Sedangkan yang dimaksud dengan kebudayaan Melayu jambi adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah etnis Melayu Jambi. Terjadinya asimilasi antara kebudayaan tua di provinsi Jambi dengan hadirnya kebudayaan baru menjadikan pergeseran nilai-nilai kebudayaan itu sendiri, yang mana setiap kebudayaan itu bersifat dinamis akan perubahan, bahkan mungkin hilang sama sekali. Penyebabnya adalah perkembangan kebudayaan, pengaruh budaya luar, kurangnya kesadaran masyarakat, dan lemahnya jiwa kebudayaan para remaja sebagai generasi penerus nilai-nilai kebudayaan yang telah terjadi di Provinsi Jambi dari masa ke masa.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat Jambi dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian seluruh lapisan masyarakat, hal ini diakibatkan arus modernisasi melalui media komunikasi modern yang sangat baik. Dengan basis teknologi, komunikasi mampu menjelajah kejadian di suatu tempat, dan dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.

Para sosiologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat
statis dan dinamis. Masyarakat yang statis adalah masyarakat yang sedikit sekali
mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat yang mengalami berbagai perubahan dengan cepat. Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis. Sedangkan pada masyarakat yang lainnya, dianggap sebagai masyarakat yang dinamis. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu. Menurut Gillin perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun karena adanya difusi
ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial
adalah perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata
kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat
mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya, hingga membawa pengaruh pada perubahan budaya di mana perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan. Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan teknologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.

Penyebarannya dalam bentuk apa?
Kota Jambi alias kota istana terbentuk semenjak hadirnya kerajaan Melayu Jambi
pada abad ke-18, di pinggiran Sungai Batanghari. Kota Jambi pun dikenal sebagai kota sungai (riverfront city), yang memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut timbul karena keberadaan Sungai Batanghari yang membelah kota Jambi menjadi dua bagian kota, yaitu: kota yang berkembang dan daerah seberang yang merupakan kantung (enclave) orang Melayu Jambi.

Kondisi tersebut menjadikan Kota Jambi seperti dua sisi mata koin; antara
perkembangan peradaban dan pelestarian budaya lokal dengan sungai Batanghari
sebagai batasnya. Hal ini terjadi karena Kota Jambi dibentuk oleh kebudayaan material dan spiritual dari berbagai etnik, strata sosial, ekonomi dan sistem pemerintahan pada masa lalu, yang dapat kita lihat pada bentuk-bentuk bangunan dengan suasana, rona,
serta tata ruang pemukiman yang menyesuaikan dengan lingkungan pinggiran sungai. Keberadaan masyarakat asli Melayu Jambi di daerah seberang kota Jambi seperti suatu kantung tersendiri, karena kondisinya yang berawa-rawa sehingga tidak perlu untuk dikembangkan menjadi kota. Infrastruktur juga tidak perlu dikembangkan. Di satu sisi menjadi tidak berkembang namun di sisi lain justru merupakan wilayah yang masih terjaga keasliannya. Telah dibangunnya jembatan Genta Arrsy sebagai penghubung makin membawa pengaruh yang kuat pada ketahanan keaslian orang Melayu Jambi di wilayah seberang.
Karena kondisi di atas, kemudian pola tata ruang pada kawasan Jambi menjadi
terbagi tiga, yaitu pola mengelompok, pola menyebar, dan pola memanjang. Dengan pola tata ruang permukiman yang terbentuk terbagi menjadi dua, yaitu pola lahan permukiman pinggiran sungai membentuk pola linier dan pola lahan permukiman pada kawasan darat berbentuk grid yang orientasi permukimannya cenderung mengarah pada jalan lingkungan. Masa dan bentuk bangunan terbagi dua yaitu pola linier yang dibentuk oleh susunan permukiman yang berkembang di pinggiran sungai Batanghari bagi masyarakat Melayu Jambi, sedangkan pola grid dibentuk oleh pengaturan deret bangunan permukiman dan pertemuan jalur-jalur sirkulasi pada kawasan darat.
Seluruh kampung di daerah seberang merupakan daerah rawa sehingga bentuk
rumah penduduknya berupa rumah panggung dibuat dari bahan kayu, walaupun saat ini ada beberapa yang sudah berubah dengan menggunakan bahan baku permanen: batu merah, batako, dll. Dengan konstruksi tanah yang cenderung rawa, maka pola tata ruang permukiman Melayu Jambi terbentuk dengan adanya jalan sungai, pohon-pohon, bambu, atau pohon kelapa, dan jalan darat sebagai batas. Lapangan dan masjid sebagai tempat berkumpul masyarakat biasanya terdapat pada pusat desa. Keberadaan sungai Batanghari selain menjadi batas kebudayaan, bagi masyarakat Melayu Jambi, menjadi sandaran sarana transportasi yang efektif guna menyokong aktivitas perekonomian mereka. Rata-rata aktivitas perekonomian Mayarakat Melayu Jambi bergerak di bidang, pertanian, perikanan, kerajinan, berdagang, dll. Setiap daerah di kota Jambi memiliki potensi dan kearifan lokal tersendiri dalam
pengolahannya. Meskipun demikian tidak ada istilah pembangunan tidak merata yang sampai pada titik ekstrem, karena kondisi ekonomi masyarakat Jambi secara keseluruhan di dukung oleh sektor yang berbeda namun memiliki potensi yang sama kuat. Dan perbedaan konstruksi, tata ruang dan infra struktur di Jambi bukanlah karena adanya diskriminasi pembangunan, melainkan karena sikap dan pemahaman masyarakat Melayu Jambi yang kuat memegang adat dan budaya nenek moyangnya.
Untuk generasi berikutnya, sebaiknya harus melihat dan belajar dari masyarakat
Melayu Jambi dalam mengatur tata ruang dan bentuk bangunannya, yang mana sampai saat ini masih dipertahankan meskipun perkembangan budaya di sebrang sungai Batanghari (kota Jambi) secara perlahan berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Hal ini karena masyarakat Melayu Jambi memang telah mempertimbangkan dan arif menyikapi kondisi alam dan lingkungan sosial budayanya. Berdasarkan Cerita Rakyat Jambi, nama Jambi berasal dari perkataan "jambe" yang berarti "pinang". Nama ini ada hubungannya dengan sebuah legenda yang hidup dalam masyarakat, yaitu legenda mengenai Raja Putri Selaras Pinang Masak, yang ada kaitannya dengan asal-usul provinsi Jambi.


Bagaimana anda mempertahankan kebudayaan daerah?
Cara saya mempertahankan budaya daerah adalah dengan memperkenalkan budaya daerah saya kepada masyarakat banyak agar budaya saya lebih dikenal di kalangan masyarakat daerah lain. Dengan cara itu, suatu budaya akan dapat bertahan karena kita lestarikan. Budaya tersebut senantiasa hidup dan tidak akan dilupakan apalagi tergantikan. Suatu budaya yang hilang dan tidak bertahan itu karena masyarakatnya juga tidak bangga untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya tersebut. Agar tidak terjadi hal itu, kita sendiri juga harus bangga dan mencintai karena memiliki banyak sekali budaya yang ada. Kita juga harus memiliki pemikiran yang terbuka dan kritis agar tidak menerima kebudayaan yang datang tanpa pertimbangan. Bila perlu kita harus memajukan budaya lokal yang kita punya. Kita harus menumbuhkan rasa semangat untuk mengembangkan budaya daerah dan memperkenalkan budaya kita ke daerah lain bahkan ke negara lain.
Bagaimana cara agar tidak terpengaruh kebudayaan lain?
Cara saya sendiri agar tidak terpengaruh oleh perubahan budaya adalah kita harus mencintai budaya sendiri. Kita harus melestarikan budaya yang ada agar tetap bertahan dan tidak terganti oleh budaya-budaya lain yang belum tentu baik untuk kita. Kita harus cermat dalam memilih mana budaya yang berdampak positif dan negatif agar terhindar dari pengaruh budaya yang tidak baik untuk kehidupan kita. Selain itu kita harus cinta dengan hasil karya bangsa sendiri. Karena dari sana kita dapat belajar dan menguasai kebudayaan indonesia dan merasa bangga akan apa yang bangsa ini miliki. Kebudayaan baru yang datang ada yang berpengaruh baik ada juga yang buruk. Untuk kebudayaan yang baik, kita dapat menyaring informasi dari kebudayaan tersebut dan dapat kita tiru agar kita juga memiliki pengetahuan budaya yang baru. Namun untuk terhindar dari kebudayaan baru yang berdampak buruk bagi kehidupan bangsa, kita semua harus membekali pengetahuan budaya kita, kita harus mencari tahu apa penyebab kebudayaan itu berdampak buruk, kita harus tau darimana kebudayaan itu berasal agar kita dapat berfikir lebih matang dan tidak terpengaruh untuk mengikuti kebudayaan baru yang negatif tersebut. Intinya kita harus menjaga diri dan membentengi diri dengan pengetahuan agar terhindar dari kerugian terpengaruh oleh kebudayaan baru. 

Daftar Pustaka 

http://eprints.uny.ac.id/21984/1/70%20Fachruddiansyah%muslim.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar Tugas 9

Nama  : Intan Justitia Dewi Top of Form Bottom of Form Kelas  : I PA 12 NPM  : 18516337 The Great Blue Hole, Jurang Terdalam ...