Syarwan Hamid Pamungkas
1 PA 12
17516256
TUGAS!
1. Jelaskan
mengapa generasi muda lebih mudah menerima kebudayaan asing daripada generasi
tua ?
v Banyak
aspek di dalam alasan mengapa generasi muda lebih rentan meniru kebudayaan
barat, mulai dari perbedaan zaman, pemikiran, dan lingkungan. Seperti yang kita
tahu, generasi muda dan generasi tua hidup pada zaman yang berbeda. Dulu
mungkin kita tak begitu mengenal apa itu teknologi, laptop, internet,
handphone, dll. Tapi sekarang, teknologi seperti sebuah kacang yang laris manis
dipasaran, dengan harga yang tak seberapa dan modelnya yang beragam jenis, para
generasi muda sangat antusias untuk dapat memilikinya. Berbeda dengan dulu
zaman generasi tua, jangankan laptop, handphone atau internet sekalipun,
listrik saja susah untuk didapatkan. Dan makin kesini pemikiran anak-anak pun
semakin maju, mereka tak mau dibilang kampungan atau KUPER (kurang pergaulan),
mereka tiru apa yang sedang populer dikalangan teman sebayanya. Meski yang
ditiru bukanlah hal baik, bagi mereka tak apa-apa asal bisa mengikuti seperti
yang lainnya. Mengutip sebuah kalimat dari seseorang yang bernama Sydney Joanna
di halaman google, tentang mengapa generasi muda lebih mudah terpengaruh
kebudayaan barat, ia berkata, “Bisa dilihat generasi muda di Indonesia lebih
menyukai budaya barat. Menurut mereka budaya barat itu keren, mewah dan trendi.
Kebiasaan ini mulai dari mendengarkan musik pop dan menonton musik video yang
berasal dari barat. Globalisasi juga bisa jadi salah satu penyebab karena jika
tidak ada globalisasi, budaya tersebut hanya akan diketahui oleh penduduk
negara tersebut.”, pungkasnya.
2. Carilah
sebuah daerah yang telah mengalami perubahan budaya.
·
Analisislah faktor yang menyebabkan
daerah tersebut menerima kebudayaan baru.
·
Jelaskan penyebarannya dalam bentuk apa.
·
Jelaskan bagaimana cara anda
mempertahankan kebudayaan daerah anda sendiri.
·
Jelaskan bagaimana anda tidak mudah
terpengaruh oleh kebudayaan baru.
URAIAN!
PERUBAHAN PADA MASYARAKAT BUOL.
Penelitian ini membahas
tentang Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Buol.
Judul ini diangkat
untuk mengetahui lebih dalam tentang perubahan sosial budaya masyarakat Buol
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Kehidupan sosial budaya masyarakat
Buol masih sangat tradisional, hubungan-hubungan dalam masyarakat sangat
bersifat kekeluargaan dan terjalin dengan baik.
Berkembangnya zaman dan
majunya IPTEK, kehidupan sosial budaya masyarakat mulai dari terbentuknya
Kabupaten Buol Toli-toli pada tahun 1960 hingga sampai terbentuknya Kabupaten
Buol sebagai salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu
pada tahun 1999 telah berubah. Sistem pemerintahan yang ada pada masyarakat
sebelumnya berbentuk kerajaan yang dikepalai oleh seorang Madika (Raja)
sekarang berubah menjadi Presiden sebagai kepala pemerintahan, pendidikan masyarakat
mulai meningkat, kehidupan masyarakat sudah modern dan mengenal tenaga mesin.
Budaya gotong royong/motalyo (kerja sama) sudah tidak ada dilakukan oleh
masyarakat. Dampak negatif dari perubahan tersebut adalah masyarakat lebih bersifat
individual dan hubungan kekeluargaan dalam masyarakat mulai hilang. Budaya
gotong royong sudah terlupakan oleh masyarakat, dan dampak positif dari perubahan
tersebut adalah kehidupan masyarakat lebih modern dan sudah mengenal IPTEK.
Masyarakat Buol adalah
masyarakat yang mempunyai bahasa, budaya dan
adat istiadat sendiri
yang sampai sekarang ini masih dipertahankan dan selalu
digunakan oleh
masyarakat sebagai satu kesatuan untuk mempersatukan masyarakat Buol. Kehidupan
Sosial masyarakat Buol sebelumnya masih sangat premitif, tradisional, dan
sangat bersifat kekeluargaan. Rakyat pada umumnya hidup dalam keadaan tertekan
karena adanya pajak, kerja rodi yang dijalankan atas perintah Rajanya
masing-masing. Dalam kenyataanya Raja-raja hanya pelaksana dari kekuasaan
Belanda. Belanda melalui aparat pemerintahannya di daerah memerintahkan kepada
raja-rajanya supaya mengarahkan rakyatnya memenuhi perintah dalam pemungutan
pajak, kerja rodi dan sebagainya. Dari segi kewajiban rakyat dituntut untuk
memenuhinya, tapi pada segi hak, rakyat dibatasi karena Belanda takut kalau
rakyat berpendidikan kelak nanti akan membahayakan kedudukannya. Karena itu
rakyat harus tetap bodoh dan ketaatan kepada Raja harus tetap dipupuk dan
ditanamkan baik-baik agar bisa mencapai tujuannya untuk mengeksploitasi rakyat
bagi kepentingan penjajah melalui Rajanya masing-masing. Dengan datangnya
pengaruh partai potik dan organisasi pergerakan lainnya, maka tokoh-tokoh
pergerakan mulai menyadari rakyat akan harga dirinya dan ditimbulkan
kesadarannya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan tanah air. Kebencian
pada penjajah menjadi salah satu penyebab banyak rakyat Buol meninggalkan
daerahnya pergi merantau.
Kehidupan sosial
masyarakat Buol setelah bergabung dengan Toli-toli dan
membentuk satu
Kabupaten mulai berubah. Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat
sebelumnya adalah perahu dan gerobak yang ditarik oleh sapi, sekarang sudah
menggunakan sepeda, motor dan mobil meskipun masih terbatas. Salah satu contoh,
masyarakat yang selesai memanen padi sekarang sebagian sudah menggunakan mesin
penggiling padi.
Pelayanan dalam
masyarakat masih sangat sulit, karena seluruh bidang
pemerintahan masih
berpusat di Toli-toli. Majunya teknologi dan ilmu pengetahuan membuat
masyarakat berubah. Masyarakat sudah mulai tersentuh oleh modernisasi dan
mengenal perkembangan ilmu teknologi yang membuat masyarakat berfikir ingin berubah
sesuai perkembangan zaman. Majunya teknologi dan ilmu pengetahuan membawa
pengaruh yang sangat besar terhadapa masyarakat, sebelum masyarakat tersentuh
oleh modernisasi, dalam hal pendidikan masyarakat masih menulis di batu tulis,
kemudian berkembang dan sudah menulis menggunakan kertas dan bahkan sudah ada
mesin ketik.
Kehidupan sosial
masyarakat Buol setelah terbentuknya Kabupaten Buol pada tahun 1999 semakin
meningkat mengikuti perkebangan zaman.. Masyarakat telah mengenal kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, seperti ATM, HP, Internet,Facebook mesin ketik
Komputer dan Laptop.
Masuknya masyarakat
trans dan suku suku lain di Daerah Buol menyebabkan terjadinya sebuah
persaingan antar masyarakat pribumi dan masyarakat trans.
Dalam masyarakat nilai
etika, moral, sopan santun dan hormat-menghormati
mulai berkurang. Gaya
hidup masyarakat semakin modern, karena terpengaruh dan mengikuti budaya-budaya
asing/barat. Alat musik tradisional seperti rebana, gambus, dan kulintang,
sudah jarang digunakan. Masyarakat lebih suka menggunakan musik modern seperti
alat musik electon, dan band.
Source : kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIS/article/download/3075/3051
Oleh : Amirulah A.
Timumun, Darwin Une *, Surya Kobi **
A. Faktor
yang membuat masyarakat buol menerima kebudayaan baru.
Ø Berkembangnya
jaman dan kemajuan IPTEK
Ø Sistem
pemerintahan yang berubah
Ø Pengaruh
partai politik dan organisasi lainnya
Ø Masuknya
suku-suku lain ke daerah Buol
B. Bentuk
penyebaran pada masyarakat Buol.
v Kemajuan
IPTEK
v Modernisasi
alat-alat pertanian
v Alat
musik dan aliran musik
C. Cara
untuk mempertahankan kebudayaan.
·
Ikut menjaga dan melestarikannya
·
Merasa bangga atas kebudayaan sendiri
·
Mencintai kebudayaan sendiri
·
Memperkenalkan budaya sendiri hingga
kesemua penjuru dunia
D. Cara
agar tidak mudah terpengaruh kebudayaan baru.
§ Konsisten
untuk tetap mencintai kebudayaan sendiri meski kerap orang lain berkata yang
aneh-aneh.
§ Menghargai
kebudayaan sendiri.
§ Menaruh
rasa bangga dan simpati yang tinggi pada kebudayaan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar