Syarwan Hamid P
1 PA 12
17516256
Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar.
Hutanku Sayang Hutanku Malang.
Dahulu
hutan kami sangat lestari dan indah. Di sanalah terdapat ribuan jenis tumbuhan
dan binatang yang hidup saling berdampingan. Selain menjadi tempat tinggal para
tumbuhan dan binatang, hutan juga merupakan sumber utama bagi kehidupan
manusia. Hutanlah yang menyediakan sumber makanan bagi kita. Binatang dan
tumbuhan yang ada di sana menjadi sumber
makanan yang tidak terbatas bagi kita.
Selain
menyediakan sumber makanan, hutan juga menjadi sumber mata pencaharian bagi
sebagian orang. Kayu dan sebagian tumbuhan yang ada di dalam hutan bisa
dimanfaatkan oleh mereka untuk dijual. Bahkan hutan berperan penting sebagai
pemasok udara bersih bagi manusia, sehingga hutan juga disebut dengan paru-paru
dunia yang memberikan oksigen kepada kita semua untuk bernafas.
Namun,
kini hutan telah kehilangan kelestariannya. Mereka telah hancur dan bahkan
telah hilang dengan beralih fungsi
menjadi perkebunan dan pemukiman penduduk. Hal ini disebabkan oleh
manusia-manusia yang rakus. Mereka dengan membabi buta mengeksploitasi hutan,
menebang pohon dan memburu binatang-binatang demi kepentingan pribadi mereka
dan demi memenuhi kantong-kantong mereka.
Akibat
dari perbuatan keji itu, saat ini hutan telah kehilangan fungsinya. Hutan sudah
tidak lagi menjadi tempat hidup para tumbuhan dan binatang. Bahkan sebagian
dari mereka ikut punah akibat kehilangan tempat tinggalnya. Hutan juga kini
tidak bisa lagi menyediakan sumber makanan bagi manusia. Habislah sudah sumber
daya di dalam hutan sehingga kini manusia tidak bisa lagi memnfaatkannya.
Sumber-sumber
air pun kini ikut menghilang karena rusaknya pohon-pohon di dalam hutan,
sehingga menciptakan kekeringan dimana-mana. Bahkan kini hutan sudah bukan lagi
menjadi paru-paru dunia untuk menyediakan udara bersih bagi kita karena habis
sudah pohon-pohon di dalam hutan.
Kini
hutan bahkan seakan marah kepada manusia. Mereka tidak mau lagi bersahabat.
Akibatnya terjadilah bencana-bencana alam yang mengerikan seperti tanah longsor
dan kekeringan dimana-mana. Tidakkah kita mendengar jeritan mereka, tidakah
kita peduli dengan mereka. Marilah kita bersahabat kembali dengan mereka demi
keberlangsungan hidup kita dan anak cucu kita kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar