TUGAS 3 ( FENOMENA ALAM SEMESTA )
Syifa Afifah (17516264)
1PA12
CATATUMBO LIGHTING YANG DAHSYAT
Mungkin catatumbo lighting
atau bisa disebut juga sebagai petir katatumbo masih asing di telinga
masyarakat Indonesia karena catatumbo lightingmsih terbilang sebagai fenomena
alam yang aneh terjadi pada atmosfer bumi. Pada kesempatan kali ini saya akan
berbagi informasi tentang petir katatumbo yang menarik ini. Semoga bermanfaat
para pembaca.
Catatumbo Lightning adalah fenomena petir yang terus menyambar
dengan intensitas yang tinggi. Bahkan bisa mencapai 400.000 lebih sambaran
dalam setahun. Fenomena ini terdapat di negara Venezuela. Setelah berabad-abad
Catatumbo Lightning terus menerus muncul, pada Januari 2010 Catatumbo Lightning
sempat tidak muncul. Banyak yang menyangka jika Catatumbo Lightning sudah tidak
akan muncul kembali. Dan hingga pada April 2010, Catatumbo Lightning muncul
kembali. Belakangan diketahui bahwa kekeringan lah yang menyebabkan Catatumbo
Lightning sempat tidak muncul.
Catatumbo Lightning terletak di muara sungai Catatumbo, lebih tepatnya di Danau Maracaibo, Venezuela. Petir yang menyambar pun intensitasnya cukup membuat sesorang yang sempat melihatnya menggelengkan kepala. Bayangkan saja, petir tersebut rata-rata menyambar selama 10 jam dalam sehari, dan dalam satu jam, petir tersebut dapat menyambar rata-rata sampai 280 kali sambaran. Bisa kalian bayangkan berapa kali petir Catatumbo menyambar dalam sehari.
Dan yang lebih menakjubkannya lagi, dalam satu tahun, petir bisa menyambar sampai 140 sampai 160 hari dari 365 hari dalam setahun. Dan petir tersebut rata-rata menyambar dengan ketinggian 5 km. Penelitian juga mengatakan bahwa Catatumbo Lightning adalah penghasil ozon dengan presentase tertinggi di dunia, dari seluruh tempat di dunia. Karena Catatumbo Lightning dapat menghasilkan sekitar 1.176.000 kW listrik di atmosfer.
Masyarakat kuno Yukpa di negeri tersebut mempercayai bahwa kilatan warna biru, putih, dan merah muda Catatumbo Lightning, terjadi saat kunang-kunang bertemu dengan roh para leluhur. Selama berabad-abad para pelaut pun menggunakan Catatumbo Lightning sebagai alat navigasi dari alam agar mereka tidak tersesat di lautan. Karena Catatumbo Lightning bisa terlihat dari jarak yang jauh, bahkan sampai ratusan mil jauh nya. Oleh karena itu Catatumbo Lightning juga sering disebut Lighthouse of Maracaibo (Mercusuar Maracaibo).
Catatan sejarah mengenai Catatumbo Lightning sendiri pertama kali
tercatat pada tahun 1597 dalam sebuah puisi epik karangan Lope de Vega berjudul
La Dragontea. Alexander von Humboldt, seorang naturalis Prussia, pernah
menggambarkan Catatumbo Lightning sebagai "ledakan listrik yang seperti
sinar pendar". Seorang Geografis dari Italia yang bernama Agustin Codazzi,
pernah menggambarkan Catatumbo Lightning sebagai "kilat yang tampaknya
muncul dari sungai Zulia lanjutan dan sekitarnya".
Studi mengenai Catatumbo Lightning pertama kali dilakukan oleh
Melchor Centeno. Kemudian pada tahun 1966 sampai 1970, ilmuwan Andrew Zavrostky
melakukan tiga ekspedisi dengan bantuan dari University of Los Andes yang
menyimpulkan bahwa areal tersebut akan memiliki episentris di rawa-rawa dari
Swamp National Park Juan Manuel de Aguas, Claras Aguas Negras dan Danau
Maracaibo bagian barat. Pada tahun 1991, ia juga mengatakan bahwa fenomena
tersebut terjadi karena adanya pertemuan arus udara hangat dan dingin di daerah
tersebut. Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa penyebab untuk kilat
terisolasi mungkin karena keberadaan uranium di dasar bebatuan.
Kemudian pada tahun 1997 sampai 2000, Nelson Falcon melakukan
beberapa ekspedisi dan menghasilkan model mikrofisika dari Catatumbo Lightning
yang mengidentifikasikan bahwa metana lah yang menyebabkan Catatumbo Lightning.
Namun saat itu teori ini masih dianggap hanya sekedar spekulasi.
Tapi belakangan, penyebab fenomena tersebut adalah gas nontoksik
metana yang menguap dari rawa dan endapan minyak. Di bawah ini adalah ilustrasi
proses terjadinya Catatumbo Lightning.
Ilustrasi terjadinya Catatumbo Lightning :
1. Angin Karibia yang hangat dan lembab bertemu udara dingin Pegunungan Andes. Ini bisa menciptakan badai guntur.
2. Metana menguap dari lapisan minyak di Danau Maracaibo dan dari
materi rawa yang membusuk. Gas itu lalu dibawa angin ke awan.
3. Arus udara di dalam awan menyebarkan metana secara merata.
Tetapi gas tersebut tetap terkonsentrasi di area-area tertentu.
4. Dalam kondisi normal, udara di awan merupakan penyekat yang
membuat aktivitas listrik menurun. Metana membuat listrik itu melemah. Petir
pun terjadi.
Sumber : http://www.bintang.com/unique/read/2196429/fenomena-alam-mengejutkan-yang-tidak-kamu-sangka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar